Sabtu, 01 Februari 2014

Arsitektur Klasik



Arsitektur klasik adalah gaya bangunan dan teknik mendesain yang mengacu pada zaman klasik Yunani, seperti yang digunakan diYunani kuno pada periode Helenistik dan Kekaisaran Romawi. Dalam sejarah arsitektur, Arsitektur Klasik ini juga nantinya terdiri dari gaya yang lebih modern dari turunan gaya yang berasal dari Yunani.

Arsitektur Klasik (Classic) memberikan kesan yang anggun dan mewah. Ciri khas arsitektur klasik yaitu pada pilar-pilar, ornament, dan profil-profil yang yang berkembang pada saat Kerajaan Romawi atau Yunani kuno. Bangunan dengan gaya klasik memiliki ukuran yang melebihi kebutuhan fungsinya. Memiliki komposisi bangunan yang simetris dengan tata letak jendela yang teratur (monoton).

Untuk desain interiornya, misalnya langit-langitnya memiliki ketinggan ideal 3.5 meter, sehingga dapat mengekspresikan kemegahan. Bentuk lengkung dan lebar menjadi ciri khas pada tangga rumah klasik. Setiap jenis ruangan dibuat terpisah dengan ukuran yang besar. Dinding dilapisi motif floral atau garis sementara tirai jendela dipilih yang berbahan tebal dan menjuntai sampai ke lantai. Furnitur pun dipercantik dengan teknik ukir, pahat dan penyepuhan yang membuatnya semakin terlihat mewah. Bahan beludru dan brokat banyak diterapkan sebagai bahan penutup untuk furnitur maupun tirai. Warna-warna seperti kuning keemasan, biru langit dan krem banyak diterapkan pada ruang, furniture maupun elemen pelengkapnya.


Sejarah
Saat orang berpikir tentang arsitektur klasik, umumnya mereka berpikir sebuah bangunan yang terbuat dari kayu, batu, dll. Dalam beberapa kasus hal tersebut benar, namun arsitektur klasik juga banyak memiliki napas modern dan desain gedung yang rumit. Misalnya, atap, tiang, bahkan struktur batu atau marmer dibuat dengan detail sempurna.
Langgam Arsitektur Klasik muncul bersamaan dengan dimulainya peradaban tulisan secara formal. Belum ditemukan secara spesifik kapan era ini dimulai maupun berakhir. Namun, jenis langgam ini banyak dijumpai di benua Eropa. Dalama beberapa alasan, jenis arsitektur ini dibangun dengan tiga tujuan: sebagai tempat berlindung (fungsi rumah tinggal, sebagai wadah penyembahan Tuhan (fungsi rumah peribadatan) dan tempat berkumpul (balai kota, dsb). Untuk alasan kedua dan ketiga inilah bangunan ini dibuat sedetail mungkin dan seindah mungkin dengan memberi ornamen-ornamen hiasan yang rumit.
Seiring waktu berlalu, bangunan menjadi lebih rumit dan lebih rinci. Beberapa peradaban yang tumbuh dari batu dan lumpur turut memperkaya ragam bentuk Arsitektur Klasik, misalnya candi dan kuburan orang-orang Mesir.




Contoh Arsitektur Klasik




















sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur_Klasik  http://www.daudesain.com/Arsitektur/arsitektur-classic.html

Wall Stiker Atau Wallpaper Untuk Desain Interior?



1. WallSticker

Lebih simpel dan sederhana.. Karena kita bisa menempelnya sendiri tanpa harus meminta bantuan orang lain untuk melakukan proses penempelannya..
Hemat waktu.. Proses penempelan wallsticker tidak sampai 1 hari, hanya beberapa menit saja.. Tapi itu tergantung dari individu masing-masing sih.. Kalau kita kreatif dan inovatif pasti tidak akan memperpanjang waktu, hehehehe.. Lebih lengkapnya silahkan lihat disini di point nomor 2
Hemat biaya.. Kembali pada point pertama, kalo kita menempelnya membutuhkan bantuan orang lain pastinya akan membutuhkan biaya.. Selain itu wallsticker juga bisa dibeli dengan harga murah berkisar Rp 15.000,00 - Rp 30.000,00, lebih jelasnya lihat disini (harga Windika/lemba)..
Bisa diganti.. Kalo sobat bosan karena udah sering melihat wallsticker yang ditempel kok itu2 aja, sobat bisa ganti wallstickernya dengan wallsticker yang baru.. Jangan khawatir.. Yuk lihat ke point 5..
Tidak merusak cat tembok.. Sebelum mengganti wallsticker yang baru sobat bisa melepas wallsticker yang lama dengan hati-hati (lihat cara melepas wallsticker) pada point 10.. Tergantung dari kwalitas cat temboknya juga sih, hehehehe


Contoh Wall Sticker






2. Wallpaper

Lebih boros.. Dikatakan lebih rumit daripada wallsticker karena kalau sobat tidak yakin dengan kemampuan sendiri tentunya sobat akan meminta bantuan orang (tukang) untuk melakukan proses pengerjaannya dan tentunya sobat akan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit...
Mengecat ulang.. Kalo sobat merasa bosan melihat wallpapernya, sobat harus mengecat ulang dan sebelum melakukan pengecatan ulang, sobat harus menutup terlebih dahulu wallpaper yang lama menggunakan plamur..
Lama.. Proses pengerjaan wallpapaer lebih lama karena harus sangat hati2 dalam melakukan proses pengerjaannya.. (lihat point 2)
Lebih tajam.. Istilah bahasa jawanya nih "rego nggowo rupo", maksudnya harga murah atau mahal pasti beda hasil dan beda rasa. Tentunya wallpaper hasilnya lebih tajam dari pada wallsticker...


Contoh Wallpaper







sumber: http://windikawallsticker.blogspot.com/2013/06/wallsticker-vs-wallpaper.html dengan sedikit perubahan

Tips Merenovasi Rumah



Semua orang mendambakan kehidupan yang nyaman dan tentram, salah satu perwujudannya yaitu dengan memiliki rumah sendiri yang layak untuk ditinggali. Namun ada kalanya kita ingin membuat hunian kita menjadi lebih baik dan lebih nyaman dengan cara merenovasi rumah. Berikut ini beberapa tips untuk merenovasi rumah dengan cara yang hemat.

1. Tentukan konsep tentang renovasi secara matang

Pada tahap ini, kita menentukan bagian rumah mana saja yang ingin kita perbaiki, bagaimana desainnya, apakah kita akan menggunakan kembali material lama atau tidak. Bila ingin menggunakan material lama tentu harus dibongkar secara hati-hati agar tidak rusak. Sedangkan menentukan desain berguna agar hasilnya sesuai dengan yang kita inginkan. Karena bila hasil tidak sesuai, kita harus membongkarnya sehingga biaya yang dikeluarkan lebih banyak. Dengan mengetahui konsep dengan matang juga membantu tukang mengerjakan dengan lebih cepat.

2. Tentukan bahan bangunan dan kualitas material bangunan yang akan digunakan

Bila memang dana kita terbatas, tidak ada salahnya kita menggunakan barang-barang berkualitas sedang atau barang bekas. Bila kita memilih dengan cermat, kita dapat menemukan barang bekas tapi berkualitas baik. Penggunaan barang-barang berkualitas sedang misalnya untuk keramik lantai, kayu-kayu, kusen, atau cat interior. Keramik yang dipasang dengan teknik yang baik dapat menghasilkan lantai yang indah walaupun menggunakan keramik kualitas sedang. Sedangkan bagian-bagian yang wajib menggunakan barang-barang dengan kualitas baik adalah pada bagian fondasi rumah, pipa air yang ditanam, struktur bangunan, rangka atap. Dapat dibayangkan bila pada bagian tadi terjadi kebocoran atau rusak, tentu kita harus membongkar lagi yang berarti perlu mengeluarkan uang lagi. Untuk cat eksterior juga disarankan menggunakan kualitas baik karena bagian luar rumah biasanya terkena hujan, teriknya matahari atau udara lembab.

3. Menghilangkan satu bagian pekerjaan renovasi

Yang dimaksud disini adalah kita tidak melakukan satu bagian pekerjaan, sehingga waktu yang digunakan lebih cepat dan dapat menghemat biaya. Misalnya : Tembok tanpa diplester yang dapat membuat tembok tampak alami, atau mengecat tanpa di plamur.

4. Pemilihan cara pembayaran

Cara pembayaran umumnya terbagi dua, yaitu borongan dan harian. Bila memang kita sudah pasti apa yang akan direnovasi dan kita sudah mengetahui konsep renovasi secara matang, maka lebih baik kita menggunakan sistem borongan. Sebaliknya, bila konsep renovasi kita belum jelas kita dapat membayar tukang secara harian.

5. Pilih waktu yang tepat untuk renovasi

Renovasi sebaiknya jangan dilakukan saat musim hujan, karena pada musim ini tukang yang mengerjakan dapat menemui kesulitan. Selain itu, untuk bagian yang berada di luar yang sedang direnovasi menjadi sulit kering dan bahkan bisa menjadi rusak.



Sumber : http://www.marketingsakti.com/news-article/97-tips-renovasi-rumah-hemat-on-pusat-kredit-rumah-murah-bersubsidi.html